![]() |
| Original picture from: http://www.deviantart.com/art/Warrior-Chef-31832798 |
Berbicara soal
makanan dan minuman sehat, saya jadi berminat mengetahui sekolah chef yang
menjadi "bos"nya dapur. Selanjutnya saya berselancar di internet
untuk mengetahui beberapa sekolah chef terbaik di dunia. Hahaha dan sayapun
menghayal menjadi seorang chef..
Salah satu blog
yang saya baca di sini menyebutkan 5 sekolah
chef terbaik di dunia. Namun sebagian besar sekolah chef berorientasi kepada
bidang pariwisata, yah mungkin itu bidang yang menjanjikan. Lalu apakah ada
chef yang lulus dari sekolah-sekolah tersebut akhirnya memilih bekerja di rumah
sakit? entahlah...
Berikut adalah
beberapa sekolah kuliner terbaik di dunia:
1. Sekolah
Memasak Toscana Saporita
Sekolah ini tidak memiliki program dan kurikulum yang tetap, juga tidak mengharuskan para siswanya untuk hadir setiap hari. Sekolah memasak Toscana Saporita lebih mirip, sekolah di hari libur, yang tempatnya bisa berpindah dari kota yang satu ke kota lainnya. Dipandu oleh juru masak Itali ataupun chef yang kebetulan sedang bekerja di kota tersebut. Masakan yang dipresentasikan adalah masakan Italia ataupun yang sedang menjadi trend. Tertarik dengan sekolah ini? silahkan lihat beberapa foto di sini
Sekolah ini tidak memiliki program dan kurikulum yang tetap, juga tidak mengharuskan para siswanya untuk hadir setiap hari. Sekolah memasak Toscana Saporita lebih mirip, sekolah di hari libur, yang tempatnya bisa berpindah dari kota yang satu ke kota lainnya. Dipandu oleh juru masak Itali ataupun chef yang kebetulan sedang bekerja di kota tersebut. Masakan yang dipresentasikan adalah masakan Italia ataupun yang sedang menjadi trend. Tertarik dengan sekolah ini? silahkan lihat beberapa foto di sini
2. Akademi Chef
Afrika Selatan
Akademi yang dipimpin oleh Chefs yang telah mengelilingi dunia kuliner, Garth Stroebel and Paul Hartmann, juga memiliki pencapaian prestasi sangat baik. Sangatlah jarang metode pembelajaran dan pemanduan yang dilakukan oleh sekolah akademi ini, mereka memandu dan membimbing muridnya secara personal. Enam jam praktik setiap hari dalam program satu tahun, namun juga memiliki kursus singkat. Sekolah ini dibuka secara resmi pada tahun 2004, secara berkelanjutan melahirkan chef-chef terbaik dan memenangkan banyak kompetisi kuliner di Afrika selatan bahkan dunia internasional, salah satunya memenangkan kompetisi kuliner bergengsi San Pellagrino Young Chef pada tahun 2009.
Akademi yang dipimpin oleh Chefs yang telah mengelilingi dunia kuliner, Garth Stroebel and Paul Hartmann, juga memiliki pencapaian prestasi sangat baik. Sangatlah jarang metode pembelajaran dan pemanduan yang dilakukan oleh sekolah akademi ini, mereka memandu dan membimbing muridnya secara personal. Enam jam praktik setiap hari dalam program satu tahun, namun juga memiliki kursus singkat. Sekolah ini dibuka secara resmi pada tahun 2004, secara berkelanjutan melahirkan chef-chef terbaik dan memenangkan banyak kompetisi kuliner di Afrika selatan bahkan dunia internasional, salah satunya memenangkan kompetisi kuliner bergengsi San Pellagrino Young Chef pada tahun 2009.
![]() |
| Akademi Chef Afrika Selatan, (sumber: web) |
3. Institut
Kuliner Amerika
Institut Kuliner Amerika atau mereka menyingkatnya menjadi CIA (Culinary Institute of America), merupakan sebuah sekolah non profit yang terletak di Hyde Park, New York, Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1946. Sekolah ini menawarkan lulusannya menjadi pakar kuliner maupun chef yang dapat bekerja di bidang pariwisata dan industri lainnya. Dan setiap lulusannya memiliki gelar sarjan muda, dan dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Walaupun terbilang mahal, namun mereka yang ingin belajar dapat memperoleh beasiswa.
Institut Kuliner Amerika atau mereka menyingkatnya menjadi CIA (Culinary Institute of America), merupakan sebuah sekolah non profit yang terletak di Hyde Park, New York, Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1946. Sekolah ini menawarkan lulusannya menjadi pakar kuliner maupun chef yang dapat bekerja di bidang pariwisata dan industri lainnya. Dan setiap lulusannya memiliki gelar sarjan muda, dan dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Walaupun terbilang mahal, namun mereka yang ingin belajar dapat memperoleh beasiswa.
![]() |
| Culinary Institute of America |
4. Institut
Kuliner Prancis
Berlatar belakang kota yang tidak pernah tidur, New York, para siswa akan mempelajari bagaimana cara membuat dan mengombinasikan makanan-makanan khas Prancis dengan masakan internasional lainnnya. Dalam setiap pertemuan, kelas akan dibagi menjadi beberapa program, enam ataupun sembilan bulan program pelatihan intensif. Mereka juga memiliki program singkat khusus pastry. Kelas yang diisi oleh sedikit siswa membuat proses pembelajaran lebih intim dan personal, dan kesempatan untuk dapat menjadi juru masak di Kota New York pun terbuka lebar.
Berlatar belakang kota yang tidak pernah tidur, New York, para siswa akan mempelajari bagaimana cara membuat dan mengombinasikan makanan-makanan khas Prancis dengan masakan internasional lainnnya. Dalam setiap pertemuan, kelas akan dibagi menjadi beberapa program, enam ataupun sembilan bulan program pelatihan intensif. Mereka juga memiliki program singkat khusus pastry. Kelas yang diisi oleh sedikit siswa membuat proses pembelajaran lebih intim dan personal, dan kesempatan untuk dapat menjadi juru masak di Kota New York pun terbuka lebar.
![]() |
French Culinary
Institute, New York City
|
5. Cordon Bleu
Cordon Bleu didirikan pada 1886, dan merupakan sekolah kuliner tertua di dunia. Memiliki kampus di berbagai belahan negara, Paris, London, Australia, dan Kanada. Silabus pelajaran mereka berdasarkan ajaran Bapak dari masakan Prancis, Auguste Escoffier, namun juga memasukan cara modern dalam menyajikan makanan. Beberapa lulusannya bekerja sebagai chef di restoran dan hotel ternama, bahkan banyak diantara mereka pun yang menjadi jurnalis kuliner, membuka bisnis restoran, dan konsultan makanan. Jika anda tertarik, kunjungi saja situs resminya di sini
Cordon Bleu didirikan pada 1886, dan merupakan sekolah kuliner tertua di dunia. Memiliki kampus di berbagai belahan negara, Paris, London, Australia, dan Kanada. Silabus pelajaran mereka berdasarkan ajaran Bapak dari masakan Prancis, Auguste Escoffier, namun juga memasukan cara modern dalam menyajikan makanan. Beberapa lulusannya bekerja sebagai chef di restoran dan hotel ternama, bahkan banyak diantara mereka pun yang menjadi jurnalis kuliner, membuka bisnis restoran, dan konsultan makanan. Jika anda tertarik, kunjungi saja situs resminya di sini
![]() |
| Cordon Bleu University |





Tidak ada komentar:
Posting Komentar